Kawasaki KLX 150 S, Mantap di Aspal dan Tanah

Pabrikan motor asal Jepang yang satu ini memang gemar mengeluarkan produk di celah pasar yang sempit, seperti trail.
Maka, dengan hadirnya Kawasaki KLX 150 S, biar bagaimanapun, Kawasaki berusaha mengakomodir keinginan para pecinta motor Dual Purpose ini dengan harga yang terjangkau tentunya.

Sehingga, timbul pula rasa penasaran akan sosok KLX 150 S ini, terlebih dengan tampilannya yang sangat sporty seperti itu. detikOto membayangkan bagaimana aspal-aspal Jakarta yang amburadul dilibas dengan nyaman oleh motor dengan konsep "Light Trail, Delight Your Ways" ini.

Tampilannya, meski lebih terlihat kurus, namun tak menyurutkan niat untuk segera menungganginya. Begitu juga dengan deruman mesin, biasa saja, knalpot bawaan standar tidak membuat suara mesin motor ini mengaum gagah seperti tampilannya.
Namun, akselarasi dan handling ternyata berbicara lain di lapangan. Trail ini berukuran kompak, sehingga nyaman dikendarai oleh remaja maupun orang dewasa.

Mesin dengan spesifikasi 4 langkah SOHC berpendingin udara, terbilang sudah konvensional untuk motor berkapasitas murni 144 cc 1 silinder ini.

Namun, dengan perbandingan Diameter x langkah 58.0 x 54.4 mm, serta kepadatan kompresi 9.5:1, KLX 150 S memiliki daya maksimum 8.60 Kw pada 8000 rpm, dengan torsi maksimum 12 Nm pada 6500 rpm, membuat trail ini galak di jalan aspal.

Apalagi kalau gas dibuka secara spontan, akselarasinya sangat ringan dan berisi untuk tiap-tiap perpindahan giginya.

Kebuasan power tersebut, ternyata bisa diimbangi dengan handling yang lincah dan bersahabat dengan pengemudi. Istilahnya, "ini motor diajak ngapain aja nurut!"

Jalan raya Jakarta dengan lubang disana sini, dilintasi dengan anteng oleh KLX 150 S. Begitu juga ketika terjebak macet, diajak minggir ke bahu jalan yang bertanah dan berbatu, suspensi depan seukuran 33mm Telescopic, yang dipadu dengan Suspensi belakang Uni-TRAK Swing Arm Monoshock, membuat jalan berlubang maupun polisi tidur sekalipun menjadi tidak terasa.

Namun, untuk penggunaan di jalan beraspal, khususnya untuk menunjang kegiatan sehari-hari, beberapa hal pada motor ini bisa mengganggu pengendara. Seperti misalnya, tidak ada indikator ukuran bensin, sehingga pengendara tidak bisa mengukur dan mengantisipasi kapan harus segera mengisi BBM.

Kemudian, peletakan knalpot undertrail di sebelah kanan, peredam panasnya kurang maksimal, sehingga bila digunakan untuk jarak sedikit jauh, paha masih merasakan panas mesin yang lumayan mengganggu.

Sekarang, giliran mengajak KLX ke habitat aslinya, yakni di tanah. Dipilihlah lintasan grasstrack di kawasan Pondok Cabe untuk mencoba lebih maksimal akselarasi dan handlingnya.

Diajak melompat, menanjak, bahkan bermanuver di tikungan tanah yang gembur, KLX nurut. Hanya sesekali terjadi gejala ban sliding, itupun diduga karena kondisi ban pacul yang sudah mulai aus, sehingga daya cengkram ke tanah kurang maksimal.

Meski mesinnya hanya berpendingin udara, namun diperlakukan ekstrem sekalipun dilintasan grasstrack ini tidak membuat akselarasi melemah akibat overheat.

Begitupun dengan handling yang ditawarkan, selain ringan, KLX cukup nyaman ketika menikung maupun mendarat selepas meluncur di lintasan berbukit yang sengaja diciptakan ini.

Sesuai dengan peruntukannya, motor tipe trail dari Kawasaki ini memang mantap untuk di jalan beraspal maupun tanah sekalipun. Terlebih dengan konsumsi BBMnya yang tergolong irit untuk motor berkapasitas 150 cc, yakni pada kisaran 1 liter bensin untuk jarak 35 km.

Meskipun dari teknologi terbilang biasa saja, untuk harga yang ditawarkan Rp 21,7 juta On The Road, rasanya masih rasional untuk dijadikan sebagai produk pilihan, mengingat belum adanya pesaing kelas trail lainnya dipasar motor tanah air.

Disadur dari Vibizlife.com (Senin, 13 Juli 2009 09.43 WIB) (Th/VS/dtc)


0 komentar:

Posting Komentar